Mengenal Seluk Beluk Multimedia dalam Jaringan Komputer

Kalau kita masukkan "what is multimedia" ke kolom masukan, google
(http://www.google.com) akan memberi tidak kurang dari 20 definisi kata
multimedia yang diperoleh dari berbagai situs web. Semua definisi merujuk
pada cara menyampaikan informasi menggunakan dua atau lebih media seperti
teks, suara, gambar dan video. Tulisan ini akan membahas seluk-beluk
implementasi multimedia yang bisa kita dapatkan sehari-hari baik pada
komputer sendiri maupun pada sistem jaringan komunikasi data.


Pada awal pemasaran secara luas, kita memanfaatkan komputer mikro
untuk membantu penyuntingan dan naskah dan sekaligus melakukan
perhitungan-perhitungan rumit seperti potongan pajak yang menjadi bagian
pekerjaan kita sehari-hari. Program awal yang dikenal masyarakat adalah
wordprocessor (WordStar dan WordPerfect) serta spreadsheet (SuperCalc
dan Lotus123). Setelah itu untuk kalangan terbatas banyak digunakan pula
program basis data (dBase). Semua program-program aplikasi tersebut pada
umumnya bekerja dengan masukan teks (melaluk keyboard) dan menampilkan
hasilnya ke layar dan printer teks. Tidak jarang kita jumpai presentasi
grafis diwujudkan dengan karakter-karakter tertentu dari yang dapat
ditampilkan di monitor dan printer.

Setelah kemampuan komputasi berkembang, pembatasan tampilan pada
simbol-simbol tertentu pada matris 80 kolom x 25 baris diperluas dengan
mengontrol penuh semua dari sekitar 300 x 200 titik di layar monitor untuk
menampilkan gambar.  Tiga macam tampilan titik (terang, redup dan mati)
terus dikembangkan sampai yang kita kenal sekarang sebagai kombinasi
3 warna merah, hijau dan biru; masing-masing warna bisa tampil dengan
intensitas 256 tingkat mulai 0 (mati) sampai 255 (paling terang). Jumlah
titik perlayar pun semakin banyak.  Saat ini pasaran monitor masih
didominasi dengan ukuran 1024 x 768 piksel. Dalam waktu dekat, ukuran
ini akan menjadi bagian dari sejarah perkembangan teknologi komputer.
Dengan teknologi ini, tampilan gambar digital yang berawal dengan layar
berpiksel kasar dan dot matrix printer telah bisa menggeser teknologi
fotografi slide dan cetak dengan bahan kimia.

Suara dari komputer diawali dengan kelengkapan nada sederhana untuk
peringatan kejadian tertentu semisal tanda awal komputer dihidupkan
atau menjelang dimatikan dan peringatan kalau ada salah pencet tombol
ketik. Seiring dengan perkembangan kemampuan prosesor, suara beep komputer
bisa dikontrol nadanya. Program-program game dengan tampilan animasi
sederhana bisa diiringi dengan musik dan suara berisik tembakan.  Dalam
perkembangan selanjutnya, peran prosesor untuk membentuk suara diambil
alih oleh hardware soundcard yang dirancang khusus untuk mengeluarkan
suara.  Selain merekam dan membunyikan kembali suara natural, soundcard
dilengkapi dengan informasi suara-suara alat musik sehingga untuk
membentuk alunan seruling misalnya, prosesor cukup mengirimkan sinyal
urutan nada dan iramanya. Warna suara dibentuk oleh soundcard itu sendiri.

Sebagaimana soundcard, graphic card juga dikembangkan untuk mengambilalih
peran prosesor dalam pembentukan tampilan gambar. Saat ini banyak graphic
card yang mampu membentuk tampilan kombinasi obyek-obyek tiga dimensi
dalam waktu yang sangat cepat. Dengan bantuan graphic card semacam
ini, untuk mendapatkan tampilan alamiah, prosesor cukup mengirimkan
informasi geometri ukuran, posisi, tekstur, objek-obyek ditambah posisi
dan intensitas sumber-sumber cahaya. Graphic card lah yang menentukan
tampilan perspektif, bayang-bayang, gradasi pencahayaan, sampai ke
penentuan tampilan pola gambar dipermukaan obyek.

Salah satu persoalan penting pada awal perkembangan komputer adalah
data storage baik yang bersifat sementara/elektronis maupun yang lebih
permanen. Komputer generasi awal menggunakan memori dalam bentuk core
magnet sebesar biji tasbih untuk menyimpan 1 bit data. Saat ini kita bisa
katakan bahwa kapasitas penyimpan data sudah jauh melampoui kemampuan kita
untuk mengisinya. Tidak jarang dosen UGM mengantongi USB flash memory
seukuran biji tasbeh yang memuat 1 giga (milyar) bit data; lebih dari
cukup untuk menyimpan seluruh materi kuliah selama satu semester.  Film
"Singa Padang Pasir" berdurasi 4 jam dapat disimpan dalam 1 keping DVD.

Saat ini kita mengharapkan teknologi multimedia dapat terintegrasi penuh
dalam sistem jaringan komputer. Ini berarti segala bentuk perlatatan
multimedia yang terhubung ke jaringan komputer seperti komputer, PDA,
handphone diharapkan bisa memanfaatkan jaringan komputer untuk melewatkan
informasi multimedia penuh melalui jaringan. Dalam praktek, kendala utama
aplikasi multimedia di jaringan komputer ada pada bandwidth. Untuk video
dengan kualitas menengah diperlukan saluran bersih sebesar 256 kbps.

Perkembangan teknologi soundcard dan graphiccard yang ditunjang oleh
kemajuan prosesor telah menghadirkan berbagai aplikasi komputer yang
mampu menyajikan tampilan video (visual + audio) dengan kualitas tinggi
pada sebuah PC dengan harga dibawah 5 juta rupiah. Selain pemutaran
film dalam bentuk vcd atau dvd, komputer multimedia banyak digunakan
untuk memainkan game dengan tampilan mendekati foto/video alamiah. Selain
kemampuan komputasi dan presentasi sistem tampilan, kesuksesan presentasi
multimedia ditunjang oleh perkembangan teknologi media penyimpanan data.

Seberapa besar data yang terlibat dalam tampilan multimedia? Video
bekualitas baik memerlukan penayangan minimal 24 gambar per detik.
Tampilan grafis sederhanan pada layar monitor 300x200 piksel melibatkan
data 300x200x2 bit data dengan asumsi ada 2 bit (4 kombinasi) tampilan
piksel: mati, redup, normal dan terang. Disket 360 kbyte dapat memuat 24
gambar dengan kualitas grafis ini. Satu layar vga 256 warna melibatkan
640x480x8 = 2,5 mega bit atau sekitar 300 kilobyte. Untuk menyalurkan
gambar hidup VGA diperlukan media berkapasitas 24 x 2,5 megabit perdetik
ditambah 2x44kbps untuk suara stereo. Berbagai teknik kompresi data
arus multimedia dilakukan dengan mengorbankan kualitas gambar semisal
dengan menurunkan jumlah bingkai gambar perdetik. Data masing-masing
bingkai gambar tidak dikirim penuh melainkan hanya perubahan dari
bingkai sebelumnya saja sering dengan mengabaikan perubahan yang
diperhitungkan tidak mencolok mata.

0 komentar:

Posting Komentar